Memiliki kisah yang seolah sulit dipercaya dan membekas di ingatan mereka yang pernah menonton, film Final Destination ternyata terinspirasi dari kejadian di dunia nyata.

Penonton mungkin berpikir sama sekali tidak mungkin setiap adegan kematian dalam film Final Destination benar-benar terjadi di kehidupan nyata.

Tapi ternyata, meskipun kisah yang diangkat ke layar lebar adalah cerita fiksi, tapi sumber inspirasinya benar-benar terjadi di dunia nyata.

"Saya sedang terbang pulang ke Kentucky dan saya membaca artikel tentang seorang wanita yang sedang dalam penerbangan, dia sedang berada di Hawaii," kata pencipta Final Destination, Jeffrey Reddick.

"Dan ibunya meneleponnya dan berkata, 'Jangan naik pesawat yang kamu naiki besok. Saya punya firasat buruk tentang hal itu,'" sambungnya.

Wanita itu kemudian menuruti permintaan ibunya, di mana ternyata pesawat yang seharusnya dia naiki itu mengalami kecelakaan.

"Jadi dia berganti penerbangan, dan pesawat yang seharusnya dia naiki jatuh. Dan hal itu memunculkan gagasan itu di kepala saya," ujar Jeffrey.

Jeffref Reddick percaya ada seseorang yang memiliki kemampuan atau bakat untuk bisa merasakan firasat seperti itu.

"Yang menarik karena yang mengejutkan saya adalah hal itu membuat saya berpikir tentang firasat, karena saya percaya ada orang di luar sana yang memiliki bakat, entah itu bakat psikis atau apa pun," ujarnya.

"Tapi saya percaya bahwa manusia punya bakat, dan saya percaya pada takdir," kata Reddick.

Waralaba Final Destination saat ini terdiri dari lima film.

Film pertama menampilkan sekelompok siswa sekolah menengah naik pesawat tujuan Paris.

Tetapi sesaat sebelum lepas landas, Alex (Devon Sawa) menegaskan mereka buru-buru pergi karena dia mendapat firasat pesawat akan meledak di udara.

Setelah Alex dan enam orang lainnya turun, Penerbangan 180 lepas landas dan memang meledak. Namun ternyata, para penyintas ditakdirkan untuk mati dalam penerbangan itu dan "rancangan kematian" akan kembali berputar pada mereka.